Tuesday 17 November 2015

Persamaan dan Perbedaan Akuntansi syariah dan Konvensional



Definisi dari akuntansi syariah ini merupakan akuntansi yang mengarah kepada sosial dimana hanya digunakan sebagai alat menterjemahkan sebuah nilai ekonomi yang berbentuk moneter namun juga sebagai metode yang menjelaskan bagaimana ekonomi tersebut berjalan sesuai kaidah Islam. Akuntansi perbankan syariah ini masuk dalam isu tak biasa layaknya akuntansi konvensional yang berorientasi pada perilaku manusia yang akan mendapatkan peradilan nantinya. 

Pada dasarnya akuntansi konvensional dan akuntansi syariah ini memiliki beberapa persamaan dalam prinsip seperti pemisahan jaminan dengan prinsip ekonomi. Prinsip penahunan dengan periode waktu maupun tahun dimana pembukuan keuangan dilakukan. Selain itu adapun prinsip pembukuan secara langsung disertakan pencatatan tanggal dan penentuan barang. Prinsip perbandingan yang membandingkan cost dengan income yang diperoleh, kontinuitas dengan kesinambungan dari perusahaan dan keterangan dengan penjelasan maupun pemberitahuan.

Selain persamaannya, adapun perbedaan dari kedua akuntansi tersebut, seperti akuntansi modern dalam menentukan nilai maupun harga guna melindungi modal. Hingga kini besaran modal pokok atau kapital belum ditentukan. Dalam konsep akuntansi syariah Islam, dalam penerapan konsep tersebut berdasarkan dari nilai tukar dengan tujuan melindungi pokok modal dengan segi kemampuan produksi. Modal pokok dalam akuntansi konvensional dibagi dalam dua bagian yakni aktiva tetap dan aktiva lancar. Namun, dalam konsep ajaran Islam terbagi dalam harta cash dan stock dan selanjutnya dikelompokkan dalam barang dagang dan milik.

Dalam konsep konvensional ini merujuk pada laba universal yang meliputi modal dagang, transaksi, pokok dan juga sumber dari uang haram. Lain halnya dengan konsep akuntansi syariah Islam yang membedakan lambat serta aktivitas pokok serta laba dari modal pokok yang berasal dari transaksi yang baik. Dalam menyalurkan tempat telah ditentukan para ulama fiqih serta laba sumber haram tidak dapat disatukan dengan mitra usaha yang bercampur dalam pokok modal. 

Konsep konvensional menganut prinsip laba ada ketika proses jual beli berlangsung. Ini berbeda dengan akuntansi keuangan syariah Islam yang menggunakan kaidah laba jika terjadi perkembangan maupun pertambahan nilai barang, baik yang terjual maupun belum. Namun demikian, jual beli suatu keharusan yang menyatakan laba dan tidak dapat dibagi sebelum laba nyata diperoleh.

Artikel Terkait

Persamaan dan Perbedaan Akuntansi syariah dan Konvensional
4/ 5
Oleh